Saturday, October 30, 2010

Yang Manakah kita?

Assalamualaikum wbt
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu 
sukar dan menyakitkan baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah kalah dalam kehidupan. Dia sudah letih untuk berjuang. Baginya, setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.
 

Ayahnya, seorang tukang masak, membawanya ke dapur. Dia mengisi 3 periuk dengan air dan meletakkannya di atas api. Setelah air di dalam ketiga-tiga periuk tersebut mendidih, dia menaruh lobak merah di dalam periuk pertama, telur di dalam periuk kedua dan dia menaruh serbuk kopi di periuk terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan oleh ayahnya. 

Setelah 20 minit, si ayah mematikan api. Ia menyisihkan lobak dan menaruhnya dimangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?"
 "Lobak, telur, dan kopi" jawab si anak. 

Ayahnya mengajaknya mendekati mangkuk dan memintanya makan lobak itu. Ia melakukannya dan merasakan bahawa lobak itu terasa enak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk minum kopi. Ia tersenyum ketika menghirup kopi dengan aromanya yang harum semerbak. 

Setelah itu, si anak bertanya, "Apa erti semua ini, Ayah?"

Ayahnya menerangkan bahawa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan hasil yang berbeza. Lobak sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkerang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Serbuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi merubah air tersebut.
 

"Kamu termasuk yang mana?" tanya ayahnya. "Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui. Ketika kesukaran dan kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu lobak, telur atau kopi?"
 

Bagaimana dengan KITA?
 

Apakah kita adalah lobak yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kita menyerah, menjadi lembut dan kehilangan kekuatanmu.
 

Atau... Apakah kita adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis? Namun setelah adanya ujian, patah hati atau kegagalan menjadikan kita keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kita menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?
 

Ataukah kita adalah serbuk kopi? Serbuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimum pada bersuhu 100 darjah Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kita seperti serbuk kopi, ketika keadaan sekeliling menjadi semakin buruk, kita akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitar kita juga menjadi semakin baik.

Yang manakah kita,ya??

Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang di usahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dan berkata): "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami! janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, dan berilah rahmat kepada kami, dan beri Penolong kami oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir".
(Al baqarah 286)


2 comments:

Anonymous said...

nak jadik kopi..lagi pekat lagi sedap..huhu

♥C.I.N.T.A♥ said...

;)